INFOPBGCOM, PURBALINGGA - Pemerintah Kabupaten Purbalingga kembali mengadakan kegiatan Car Free Day (CFD) yang dipusatkan di kawasan Alun-Alun dan GOR Goentoer Darjono pada Minggu pagi (22/6/2025). Acara yang berlangsung mulai pukul 06.00 hingga 09.00 WIB ini dipadati warga yang datang untuk berolahraga, menikmati hiburan, serta memanfaatkan berbagai layanan publik yang tersedia.
Bupati Purbalingga Fahmi Muhammad Hanif bersama Wakil Bupati Dimas Prasetyahani turut hadir memantau pelaksanaan CFD. Keduanya meninjau sejumlah stan layanan dan berinteraksi langsung dengan masyarakat yang menikmati suasana akhir pekan yang semarak.
“Masyarakat Purbalingga dipersilakan hadir setiap CFD. Insyaallah kegiatan ini akan dilaksanakan secara berkala. Banyak stan menarik, mulai dari pelayanan publik, kesehatan, hingga area olahraga,” ujar Bupati Fahmi.
CFD digelar sebagai salah satu langkah strategis untuk membiasakan gaya hidup sehat sekaligus menekan tingkat polusi udara. Tak hanya menjadi wadah aktivitas fisik, CFD juga menghadirkan hiburan edukatif, pertunjukan seni, sajian kuliner lokal, hingga berbagai pelayanan umum.
Salah satu daya tarik utama adalah keberadaan stan layanan publik seperti layanan administrasi kependudukan, perpustakaan keliling, pemeriksaan kesehatan gratis, serta pelayanan dari Polres Purbalingga. Dinas Pertanian (Dinpertan) Purbalingga juga membuka stan pemeriksaan hewan peliharaan yang mendapat perhatian besar dari masyarakat.
Revon Haprindiat, Kepala Dinpertan, menjelaskan bahwa jenis hewan yang paling banyak dibawa ke stan adalah kucing dan anjing. Layanan yang diberikan meliputi pemberian vitamin, vaksinasi, serta pemeriksaan kesehatan tanpa dipungut biaya.
“Kalau ditemukan gejala penyakit, kami arahkan untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut. Ini juga sebagai bagian dari upaya edukasi agar masyarakat lebih sadar akan potensi penyakit zoonosis,” ungkap Revon.
Selain itu, CFD juga menjadi wadah unjuk kebolehan komunitas lokal, salah satunya komunitas Push Bike Purbalingga. Komunitas ini menampilkan atraksi sepeda tanpa pedal yang digemari anak-anak usia dini, sekaligus mengajak mereka mencoba langsung.
“Kami punya sekitar 45 anggota dengan rentang usia 2 hingga 7 tahun. Beberapa anak bahkan sudah meraih prestasi di tingkat provinsi hingga internasional,” terang Wikan, pengurus komunitas.
Car Free Day diharapkan dapat terus menjadi agenda rutin yang tidak hanya mendukung gaya hidup sehat, tetapi juga memperkuat hubungan antara pemerintah dan masyarakat melalui pelayanan langsung yang ramah dan menyenangkan.