KSM Bangun Utomo Panican Dorong Pengelolaan Sampah Modern hingga Tingkat Kecamatan -->

Menu Atas

Advertisement

Link Banner

Peta Covid

KSM Bangun Utomo Panican Dorong Pengelolaan Sampah Modern hingga Tingkat Kecamatan

Jumat, 15 Agustus 2025



INFOPBG.COM, Purbalingga – Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Bangun Utomo, Desa Panican, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga, terus berupaya mewujudkan sistem pengelolaan sampah yang lebih modern dan terintegrasi. Targetnya, KSM ini mampu menjangkau penanganan sampah hingga ke tingkat kecamatan.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua KSM Bangun Utomo, Wiwit Sugianto, saat ditemui di kediamannya, Kamis (14/8/2025). Menurutnya, saat ini pihaknya tengah fokus pada pembangunan gedung KSM agar lebih representatif dan dilengkapi dengan peralatan modern.

“Gedungnya sudah berdiri, tapi belum sepenuhnya selesai. Selain itu, kami juga akan melengkapi KSM dengan peralatan dan mesin pendukung pengelolaan sampah,” ujarnya.

Punya Mesin Reaktor Ganda

Saat ini, KSM Bangun Utomo telah memiliki satu unit mesin reaktor ganda dengan tiga fungsi utama, yakni incinerator untuk pembakaran, oven untuk mengolah sampah menjadi bubur, serta proses pirolisis untuk menghasilkan bahan bakar solar.

“Proses pirolisis biasanya membutuhkan waktu 3-4 jam, dengan hasil mencapai 45 liter solar per hari. Namun, pengelolaan ini belum bisa berjalan maksimal karena kami masih fokus pada penyelesaian gedung dan perlengkapan alat,” jelas Wiwit.

Didukung Dana Desa

Untuk mendukung pengembangan KSM, pihaknya telah mengajukan pembangunan gedung melalui dana desa. Usulan tersebut telah disetujui pemerintah desa.

“Rencananya pembangunan gedung akan menggunakan dana desa. Dana yang semula dialokasikan untuk mobil siaga akan dialihkan untuk pembangunan gedung ini. Insyaallah tahun ini bisa direalisasikan,” ungkapnya.

Masih Butuh Alat Pendukung

Wiwit menambahkan, kebutuhan utama KSM saat ini adalah alat pencuci plastik dan mesin pres, agar pengolahan pirolisis menghasilkan solar dengan kualitas lebih baik.

“Kalau sampah dari TPS kan masih banyak residunya, sehingga perlu dicuci dulu supaya hasil pirolisis lebih bagus. Kalau sudah ada alatnya, proses bisa lebih cepat,” terangnya.

Selain itu, KSM Bangun Utomo juga membutuhkan conveyor untuk pemisahan sampah organik dan anorganik, serta mesin pirolisis insenerator tambahan. Upaya pengadaan alat dilakukan melalui proposal ke berbagai pihak, dengan harapan mendapat dukungan pendanaan.

Optimis Tangani Sampah hingga Kecamatan

Dengan adanya gedung yang representatif dan peralatan lengkap, Wiwit optimis KSM Bangun Utomo mampu memperluas cakupan pengelolaan sampah hingga ke tingkat kecamatan.

“Harapan kami, sampah bisa benar-benar terselesaikan, bukan hanya dipindahkan. Bahkan, kalau bisa sampai tidak menyisakan residu,” pungkasnya.