google-site-verification=YyoQycYeX1oqBXs24tjZgisdL-bsneSSAuvFyVbld3E
KA Tawangjaya Tabrak Pikap di Cirebon, Dua Orang Tewas di Lokasi -->

Menu Atas

Advertisement

Link Banner

Peta Covid

KA Tawangjaya Tabrak Pikap di Cirebon, Dua Orang Tewas di Lokasi

Rabu, 24 September 2025



INFOPBG.COM, CIREBON - Rangkaian Kereta Api (KA) Tawangjaya Premium relasi Pasar Senen-Semarang Tawang terlibat kecelakaan dengan sebuah mobil pikap di kawasan Kanci-Waruduwur, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu (24/9/2025) siang.

Insiden terjadi di Km 213+3/4 petak jalan Cirebon Prujakan-Waruduwur, tepatnya di pintu perlintasan sebidang tanpa palang pintu. Mobil Suzuki Pickup bernomor polisi E 8928 BE tersebut terseret cukup jauh dari titik benturan setelah dihantam lokomotif.

Manager Humas PT KAI Daop 3 Cirebon, Muhibbuddin, membenarkan peristiwa ini. “Kami menyayangkan terjadinya kecelakaan tersebut dan mengingatkan seluruh pengguna jalan untuk selalu berhati-hati dengan mematuhi rambu-rambu keselamatan,” ujarnya dalam keterangan resmi.

Akibat kecelakaan itu, dua orang dilaporkan meninggal dunia di lokasi kejadian. Keduanya adalah Sigit, warga Desa Martapada Kulon, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, serta Jahudin, warga Desa Prapag Kidul, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes. Jenazah keduanya telah dibawa ke RSUD Gunung Jati, Kota Cirebon.

PT KAI menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya para korban. Petugas gabungan segera mengevakuasi mobil yang terjepit lokomotif, sementara jalur kereta api baik hulu maupun hilir dipastikan aman dan perjalanan KA kembali normal.

Muhibbuddin menegaskan, keselamatan di perlintasan sebidang menjadi tanggung jawab bersama. “Pengguna jalan wajib berhenti, tengok kanan-kiri, dan memastikan tidak ada kereta api yang hendak melintas. Ingat, kereta api tidak bisa berhenti mendadak karena memiliki jalur khusus. Utamakan keselamatan bersama dengan selalu mendahulukan perjalanan kereta api,” tegasnya.

PT KAI Daop 3 Cirebon terus menggencarkan sosialisasi keselamatan perjalanan kereta api, serta meningkatkan sinergi dengan pemerintah daerah, kepolisian, dan pihak terkait untuk mengurangi risiko kecelakaan di titik rawan.