INFOPBG.COM, Tegal - Upaya membuat konten video justru berakhir duka bagi dua siswa SMAN 4 Tegal. Septian Wahyu Ramadhani (16) dan Nata Qolbi Hidayat (16) tenggelam setelah nekat terjun dari Jembatan Langon ke Sungai Gung, wilayah Desa Kaligayam, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal, pada Kamis (16/10/2025) sore.
Satu korban, Septian Wahyu Ramadhani, ditemukan dalam kondisi tak bernyawa pada Jumat (17/10/2025) sekitar pukul 05.00 WIB di aliran Sungai Gung Langon, yang menjadi perbatasan antara Kota dan Kabupaten Tegal. Sementara itu, rekannya Nata Qolbi Hidayat juga ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Orangtua korban, Dwi Apriadi, mengungkapkan bahwa dirinya sama sekali tidak mengetahui rencana anaknya membuat konten tersebut.
“Sepulang sekolah, dia tidak pamit sama sekali. Tahu-tahu saya lihat videonya beredar, mereka loncat dari atas jembatan,” tutur Dwi. Menurut kesaksiannya, dalam video terlihat Septian sempat melambaikan tangan dan meminta pertolongan kepada teman-temannya yang merekam. Namun sayang, tak ada yang bisa berenang untuk menolong.
“Temannya akhirnya melapor ke polisi. Dari situ saya dan istri langsung menuju lokasi,” ujar Dwi dengan nada lirih. Ia menambahkan, ada dugaan Septian sempat terbentur benda keras di bawah jembatan sebelum akhirnya tenggelam.
“Orang situ bilang, sempat seperti ada yang narik dari bawah. Saya juga heran, di belakang anak saya itu ada pondasi sekitar dua meter, seharusnya dia bisa berpegangan,” imbuhnya. Meski sang anak diketahui bisa berenang, Dwi menduga arus Sungai Gung yang deras membuatnya sulit menyelamatkan diri.
“Berenang di air tenang tentu beda dengan di sungai yang arusnya kuat,” ujarnya.
Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya kehati-hatian.
“Sepulang sekolah, dia tidak pamit sama sekali. Tahu-tahu saya lihat videonya beredar, mereka loncat dari atas jembatan,” tutur Dwi. Menurut kesaksiannya, dalam video terlihat Septian sempat melambaikan tangan dan meminta pertolongan kepada teman-temannya yang merekam. Namun sayang, tak ada yang bisa berenang untuk menolong.
“Temannya akhirnya melapor ke polisi. Dari situ saya dan istri langsung menuju lokasi,” ujar Dwi dengan nada lirih. Ia menambahkan, ada dugaan Septian sempat terbentur benda keras di bawah jembatan sebelum akhirnya tenggelam.
“Orang situ bilang, sempat seperti ada yang narik dari bawah. Saya juga heran, di belakang anak saya itu ada pondasi sekitar dua meter, seharusnya dia bisa berpegangan,” imbuhnya. Meski sang anak diketahui bisa berenang, Dwi menduga arus Sungai Gung yang deras membuatnya sulit menyelamatkan diri.
“Berenang di air tenang tentu beda dengan di sungai yang arusnya kuat,” ujarnya.
Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya kehati-hatian.

