INFOPBG.COM, Purbalingga - Disela-sela Event Slamet Trail Run 2025, Admin mencoba "Ngobrol Santai" Bareng Peserta Slamet Trail Run 2025. Semangat tak mengenal usia, Hal itu dibuktikan oleh seorang pria asal Majenang, Kabupaten Cilacap, yang ikut ambil bagian dalam ajang bergengsi di Purbalingga ini.
Di usianya yang kini 61 tahun, Ray tetap aktif berlari dan menunjukkan ketangguhannya di lintasan alam ekstrem. Seperti diketahui, event ini sangatlah ketat dalam seleksi para calon pesertanya.
Pria yang akrab disapa Pak Ray ini bukan wajah baru di dunia lari. Ia telah menorehkan pengalaman luar biasa dengan mengikuti lebih dari 30 event lari di berbagai daerah, mulai dari lomba jarak pendek hingga trail run dengan medan menantang.
“Awalnya saya hanya ingin hidup lebih sehat. Tapi lama-lama, lari jadi gaya hidup dan semacam terapi jiwa,” ujar Ray saat ditemui di area start Slamet Trail Run 2025, Minggu (19/10/2025).
Menariknya, Ray baru mulai aktif kembali mengikuti event lari di usia 45 tahun. Sejak itu, ia rutin berpartisipasi dalam berbagai kegiatan lari di tingkat lokal hingga nasional.
Bagi Ray, mengikuti ajang seperti Slamet Trail Run bukan sekadar soal kecepatan, tapi juga tentang kedisiplinan, semangat, dan menikmati alam. “Yang penting bukan menangnya, tapi bagaimana kita bisa menaklukkan diri sendiri,” katanya sambil tersenyum.
Kehadiran Ray di ajang ini menjadi inspirasi bagi banyak pelari muda. Ia membuktikan bahwa usia bukan penghalang untuk tetap aktif dan berprestasi, selama ada kemauan dan semangat pantang menyerah.
Pria yang akrab disapa Pak Ray ini bukan wajah baru di dunia lari. Ia telah menorehkan pengalaman luar biasa dengan mengikuti lebih dari 30 event lari di berbagai daerah, mulai dari lomba jarak pendek hingga trail run dengan medan menantang.
“Awalnya saya hanya ingin hidup lebih sehat. Tapi lama-lama, lari jadi gaya hidup dan semacam terapi jiwa,” ujar Ray saat ditemui di area start Slamet Trail Run 2025, Minggu (19/10/2025).
Menariknya, Ray baru mulai aktif kembali mengikuti event lari di usia 45 tahun. Sejak itu, ia rutin berpartisipasi dalam berbagai kegiatan lari di tingkat lokal hingga nasional.
Bagi Ray, mengikuti ajang seperti Slamet Trail Run bukan sekadar soal kecepatan, tapi juga tentang kedisiplinan, semangat, dan menikmati alam. “Yang penting bukan menangnya, tapi bagaimana kita bisa menaklukkan diri sendiri,” katanya sambil tersenyum.
Kehadiran Ray di ajang ini menjadi inspirasi bagi banyak pelari muda. Ia membuktikan bahwa usia bukan penghalang untuk tetap aktif dan berprestasi, selama ada kemauan dan semangat pantang menyerah.