INFOPBG.COM, PURBALINGGA - Tanah longsor memutus jalan desa yang menjadi satu-satunya akses menuju permukiman warga di Desa Danasari, Kecamatan Karangjambu, Kabupaten Purbalingga. Akibat kejadian tersebut, sebanyak 12 kepala keluarga (KK) atau sekitar 40 warga terisolasi karena jalur transportasi terputus total.
Camat Karangjambu, Puji Muhlisun, menjelaskan peristiwa longsor terjadi pada Minggu (21/12/2025) sekitar pukul 17.00 WIB, setelah wilayah tersebut diguyur hujan deras sejak sore hingga malam hari.
“Jalan itu merupakan akses utama ke rumah warga. Sebelumnya masih bisa dilewati sepeda motor dan mobil, meskipun pengaspalan belum selesai. Sekarang kondisinya putus total,” ujar Puji saat dikonfirmasi, Selasa (23/12/2025).
Menurutnya, longsor sebenarnya sempat terjadi beberapa kali sebelumnya, namun kejadian kali ini menjadi yang terparah. Material longsoran menutup badan jalan sepanjang sekitar 25 meter dengan ketinggian timbunan mencapai 15 meter. Selain itu, terdapat potensi longsor susulan karena masih terlihat retakan tanah sepanjang kurang lebih 20 meter di sekitar lokasi.
Puji menambahkan, tidak tersedia akses alternatif lain menuju permukiman warga. Jika harus memutar, jarak yang ditempuh mencapai sekitar 4 kilometer, sehingga sangat menyulitkan aktivitas sehari-hari warga.
“Dari laporan kepala desa, tidak ada jalur lain. Kalau harus memutar jaraknya sangat jauh. Saat ini ada 12 KK atau sekitar 40 jiwa yang terisolasi,” jelasnya.
Selain berdampak pada akses transportasi, longsor juga mengganggu sektor pertanian. Total lahan pertanian terdampak mencapai sekitar 5 hektare, dengan 1 hektare di antaranya tertimbun material longsor. Kerusakan juga terjadi pada jaringan irigasi, sehingga aliran air ke sawah terhenti.
“Lahan yang tertimbun sekitar satu hektare, dan saluran irigasi ikut terputus sehingga sawah tidak mendapatkan pasokan air,” tambah Puji.
Sementara menunggu penanganan lebih lanjut, warga setempat secara swadaya dan bergotong royong membuat jalan setapak darurat agar lokasi masih dapat dilalui pejalan kaki.
Pemerintah Kabupaten Purbalingga telah menyiapkan langkah penanganan darurat. Bupati Purbalingga, Fahmi Muhammad Hanif, turun langsung meninjau lokasi longsor untuk memastikan kondisi lapangan dan kebutuhan warga terdampak.
“Longsor ini memutus jalan desa sekaligus jalan usaha tani yang menjadi satu-satunya akses warga. Ada sekitar 12 rumah yang terputus aksesnya dan tidak bisa dilalui kendaraan,” ungkap Fahmi.
Sebagai solusi sementara, Pemkab Purbalingga berencana membangun jembatan darurat agar aktivitas warga dapat kembali berjalan. “Dalam waktu dekat, kami akan membantu pembangunan jembatan darurat berupa jembatan krapyak agar bisa segera dilalui,” jelasnya.

