INFOPBG.COM, PURBALINGGA - Upaya relokasi permanen bagi warga terdampak tanah gerak di Desa Maribaya, Kecamatan Karanganyar, Purbalingga, terus menunjukkan progres. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga saat ini fokus menyiapkan lokasi baru yang benar-benar aman untuk pemindahan rumah warga yang rusak.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Purbalingga, Yulianto, mengungkapkan bahwa proses survei calon lokasi sudah dilakukan bersama tim geologi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed).
“Kami sudah mengecek langsung lokasi yang diusulkan untuk relokasi. Namun sebelum dipastikan menjadi tempat pindah, tim geologi harus menilai tingkat keamanannya. Jangan sampai rumah sudah dibangun, tapi tanahnya kembali bergerak,” jelasnya.
Saat ini BPBD masih menunggu hasil analisis lengkap dari tim geologi.
“Survei dilakukan pada Jumat lalu dan hasil kajiannya belum turun. Kami berharap lahannya dinyatakan aman sehingga relokasi bisa segera dilaksanakan,” tuturnya.
Dana Relokasi Mulai Terkumpul, Empat KK Menjadi Prioritas
Sambil menunggu hasil kajian, BPBD juga berkoordinasi dengan pemerintah desa serta relawan untuk menyiapkan opsi relokasi bagi warga. Sekitar Rp200 juta telah terkumpul dan direncanakan digunakan untuk membeli tanah bagi empat kepala keluarga yang tidak memiliki lahan pengganti.
“Warga yang punya lahan di luar desa bisa langsung diarahkan membangun di tempat yang lebih aman. Sementara empat KK yang tidak memiliki lahan akan dibantu proses pembelian tanah dan pembangunan rumahnya oleh relawan,” terang Yulianto.
Selain itu, warga juga berkesempatan menerima bantuan stimulan dari BPBD Provinsi Jawa Tengah. Bantuan tersebut dapat dicairkan Rp10 juta per KK jika diambil sekarang, atau Rp40 juta per KK jika warga memilih menunggu hingga 2–3 tahun.
“Sebagian warga lebih memilih skema tiga tahun karena berharap nominal bantuan lebih besar, sambil mereka tetap bekerja dan menabung,” tambahnya.
Aktivitas Tanah Gerak Masih Terjadi
Meski intensitasnya menurun, aktivitas tanah gerak di Dusun Maribaya masih berlangsung. Sebelumnya, pergerakan tanah terjadi hampir setiap malam dengan penurunan mencapai 15–20 sentimeter, bahkan sempat ambles hingga tiga meter.
BPBD mencatat 19 rumah rusak dan total 22 KK atau 85 jiwa terdampak. Hingga kini, warga masih terpaksa mengungsi di rumah kerabat maupun tetangga sambil menunggu kepastian lokasi relokasi permanen.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Purbalingga, Yulianto, mengungkapkan bahwa proses survei calon lokasi sudah dilakukan bersama tim geologi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed).
“Kami sudah mengecek langsung lokasi yang diusulkan untuk relokasi. Namun sebelum dipastikan menjadi tempat pindah, tim geologi harus menilai tingkat keamanannya. Jangan sampai rumah sudah dibangun, tapi tanahnya kembali bergerak,” jelasnya.
Saat ini BPBD masih menunggu hasil analisis lengkap dari tim geologi.
“Survei dilakukan pada Jumat lalu dan hasil kajiannya belum turun. Kami berharap lahannya dinyatakan aman sehingga relokasi bisa segera dilaksanakan,” tuturnya.
Dana Relokasi Mulai Terkumpul, Empat KK Menjadi Prioritas
Sambil menunggu hasil kajian, BPBD juga berkoordinasi dengan pemerintah desa serta relawan untuk menyiapkan opsi relokasi bagi warga. Sekitar Rp200 juta telah terkumpul dan direncanakan digunakan untuk membeli tanah bagi empat kepala keluarga yang tidak memiliki lahan pengganti.
“Warga yang punya lahan di luar desa bisa langsung diarahkan membangun di tempat yang lebih aman. Sementara empat KK yang tidak memiliki lahan akan dibantu proses pembelian tanah dan pembangunan rumahnya oleh relawan,” terang Yulianto.
Selain itu, warga juga berkesempatan menerima bantuan stimulan dari BPBD Provinsi Jawa Tengah. Bantuan tersebut dapat dicairkan Rp10 juta per KK jika diambil sekarang, atau Rp40 juta per KK jika warga memilih menunggu hingga 2–3 tahun.
“Sebagian warga lebih memilih skema tiga tahun karena berharap nominal bantuan lebih besar, sambil mereka tetap bekerja dan menabung,” tambahnya.
Aktivitas Tanah Gerak Masih Terjadi
Meski intensitasnya menurun, aktivitas tanah gerak di Dusun Maribaya masih berlangsung. Sebelumnya, pergerakan tanah terjadi hampir setiap malam dengan penurunan mencapai 15–20 sentimeter, bahkan sempat ambles hingga tiga meter.
BPBD mencatat 19 rumah rusak dan total 22 KK atau 85 jiwa terdampak. Hingga kini, warga masih terpaksa mengungsi di rumah kerabat maupun tetangga sambil menunggu kepastian lokasi relokasi permanen.

